Kamis, 18 November 2010

hal hidup dalam kesabaran

Dalam Kesabaran Ada Kesadaran

Ada sebuah kebiasaan yang menyenangkan hati dan jiwa saya belakangan ini. Setiap kali selesai melakukan meditasi, kemudian menemukan rangkaian pemahaman yang layak untuk dibagi ke banyak orang hari itu, maka saya tulislah pesan tadi ke dalam pesan SMS yang dikirim ke puluhan sahabat. Dan tidak sedikit sahabat yang menerusakannya lagi ke puluhan sahabatnya yang lain. Maka jadilah pesan-pesan SMS yang selalu diawali dengan kata `Gede Prama’s message of the day’ sebagai bahan renungan yang ditunggu banyak sahabat. Begitu ada minggu tanpa SMS terakhir, tidak sedikit sahabat yang mengirimi saya SMS : mana pesan untuk minggu ini ?

Kalau ada orang yang melakukan silaturahmi dengan cara mendatangi rumah kawan, saya melakukan silahturahmi melalui SMS. Dan dalam pesan-pesan SMS yang umumnya bertemakan cinta, keheningan, kebahagiaan dan kesabaran, ada yang sempat bertanya, adakah mereka menerima pesan dari seorang konsultan ataukah dari seorang pendeta ?. Dengan enteng pertanyaan ini saya jawab, bahwa pesan ini datang dari seorang gelandangan intelektual. Sebuah sebutan yang diberikan oleh salah seorang sahabat, dan kebetulan saya menyukainya. Pasalnya, pengembaraan saya telah melalui banyak sekali halaman-halaman rumah orang lain.

Lahir dan besar memang di dunia manajemen, namun karena merasa tandus dan kering di tempat lahir ini, saya melanjutkan pengembaraan ke mana-mana. Seorang sahabat jurnalis yang merangkum karya saya, sempat menyebut perjalanan saya sejauh ini sebagai campuran antara psikologi, pilosopi dan religi. Dan apapun sebutan dan campurannya, mirip dengan rumah yang saya tinggali ketika tulisan ini dibuat, rumah intelektual saya juga tanpa pagar pemisah dan pagar penyekat.
Yang jelas ada satu hal yang amat membantu saya hidup hening dalam rumah intelektual tanpa pagar : kesabaran. Kita masih bisa berdebat tentang hubungan antara kualitas intelektual serta keheningan di satu sisi, dengan kesabaran di lain sisi. Namun saya mendapat pelajaran amat banyak dari kesabaran. Ia tidak saja menjadi mesin kebahagiaan, tetapi juga mesin kejernihan dan keheningan.
Bila menoleh pada tangga-tangga pemahaman saya terdahulu, betapa ketertutupan pikiran dan mind mudah sekali muncul dalam kualitas kepribadian yang jauh dari kesabaran. Marah adalah pertanda ekstrim yang muncul ke permukaan sebagai hasil produksi ketidaksabaran. Cuman ketertutupan mind tidak bisa dilihat semudah kita melihat orang marah. Ia sering kali hadir secara amat tersembunyi.
Ketika masih melanjutkan studi di Inggris dan sempat sedikit terpesona dengan ide-ide orang seperti Derrida dan Foucault, pernah terpikir untuk ikut mengkonstruksi mind ke dalam weak and strong mind. Di mana kesabaran lebih dekat dengan weak mind, dan ketidaksabaran menghasilkan strong mind. Namun, semakin sang kesabaran diselami dan didalami, semakin saya dihadapkan pada borderless mind, sebuah pemahaman tanpa sekat-sekat. Apapun isi mind dari tua-muda, suka-duka, desa-kota, terdidik-tidak terdidik, sampai dengan born and unborn mind, tetap saja sekat-sekat itu tidak banyak membantu. Setiap bentuk sekat membuat perjalanan pemahaman tidak tambah dalam, sebaliknya malah tambah dangkal.
Sebut saja sekat-sekat benar-salah, atau suka-tidak suka. Ia membuat semua orang hanya mampu melihat sebagian kecil saja dari wajah dunia. Apa lagi sekat-sekat menakutkan seperti ideologi dan agama yang dibela dengan teror bom dan pada akhirnya menghasilkan air mata. Ia disamping mendangkalkan, juga membuat sang kehidupan berwajah mengerikan.
Bercermin dari sinilah, saya batalkan niat saya untuk ikut mengkonstruksi weak and strong mind. Kemudian, berjalan terus bersama kesabaran dengan sebuah cita-cita sederhana : melampaui mind. Bedanya, kalau Derrida dan Foucault menggunakan kendaraan pikiran, saya sedang belajar melampaui pikiran dengan jalan-jalan Yoga. Sebuah jalan dengan teramat sedikit bahasa, kata-kata apa lagi sekat.
Di tingkat kesadaran, dunia memang tanpa pagar, pemisah dan tanpa sekat. Namun, ia menjadi sulit dijangkau karena manusia biasa melihat dan menjelaskan `hanya’ melalui bahasa – dari mana sekat dan pemisah itu berasal. Sungguh tidak mudah berkomunikasi, apa lagi menerangkannya ke Anda bagaimana wajah sang kesadaran melalui media bahasa. Ingin sebenarnya, suatu waktu kolom ini hanya ada foto dan nama saya, dan sisanya hanya kertas kosong. Bila mana perlu tanpa kertas, tanpa penjelasan, tanpa apa-apa. Yang ada hanya kosong melompong. Sayangnya, pengelola majalah ini tidak cukup gila untuk saya ajak masuk dalam kesadaran.
Kembali ke cerita awal saya tentang pesan-pesan SMS yang membuat banyak teman bertanya heran apakah saya menekuni psikologi, pilosopi atau malah religi, dari tempat pengembaraan saya kemukakan ke sahabat-sahabat, saya hanyalah seorang pertapa yang disuruh jadi raja. Dan dari kursi raja ini kemudian saya menemukan, kesabaranlah kendaraan yang bisa membawa kita dalam kesadaran. Apakah Anda akan ikut saya, tidak ikut atau lari ketakutan, itu urusan Anda masing-masing. Yang jelas, begitu tulisan ini selesai dibuat – asal Anda tahu – saya lari tunggang langgang meninggalkan penjelasan-penjelasan dangkal dan memalukan ini.
Oleh: Gede Prama

Meraih Kesuksesan Hidup Dengan Kesabaran


Tidak ada jalan yang terlalu panjang bagi orang yang melangkah tanpa tergesa-gesa dan tidak ada penghargaan yang tidak dapat diraih bagi orang yang mempersiapkan diri untuk mendapatkannya dengan kesabaran. (Bruyere).

Dalam hidup ini begitu banyak tantangan yang harus dihadapi dengan kesabaran. Bagi mereka yang tidak sabar, maka siap-siap untuk dikecewakan oleh tindakannya itu.
Kesabaran adalah kata yang indah dan mudah diucapkan, tapi ternyata tidak banyak orang yang mampu melakukannya. Dan derajat kesabaran inilah sesungguhnya yang membedakan hidup orang sukses dengan orang gagal dalam aktivitas hidupnya. Termasuk di dalamnya berlaku juga pada dunia kerja di mana pun. Terkait dengan ini, pantas saja seorang bijak pernah mengatakan, "Orang sukses adalah orang yang terus mencoba, meskipun telah mengalami banyak kegagalan. Ia memandang kehidupan sebagai peluang untuk mencapai kesuksesan".
Dengan kata lain, di dunia ini tidak ada sesuatu kesuksesan apa pun yang tidak dapat diraih oleh orang-orang yang mampu mempersiapkan dirinya secara baik untuk mendapatkannya dengan penuh kesabaran. Hal ini dapat kita buktikan dari kisah-kisah atau perjalanan hidup orang sukses. Di sini, dapat dipastikan kita akan menemukan nilai-nilai kesabaran di dalamnya.
Langkah selanjutnya, setelah jiwa sabar itu bersemayam dalam diri dan perilaku Anda, maka langkah sukses itu harus didukung pula dengan apa yang sebenarnya mesti mereka ketahui dan lakukan untuk menjadi sukses. Dalam suatu sumber disebutkan, ada tujuh hal yang dilakukan oleh mereka dalam meraih sukses.
  • Mau mengambil risiko. Orang sukses berupaya untuk mencapai target, melakukan penghematan, membangun relasi dengan banyak orang, dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengikuti perkembangan zaman. David C. McClelland, seorang guru besar yang mendalami perjalanan orang-orang sukses serta telah melakukan perjalanan ke banyak negara dan melatih pengusaha kecil, menyatakan cara menjadi pengusaha kecil sukses adalah dengan menjadi pengambil risiko moderat; yang mau terus mengambil risiko untuk meraih sukses.
  • Percaya diri dan merasakan bahwa dirinya berbuat sesuatu untuk dunia. Orang sukses memandang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting di dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai keterampilan mereka, sambil tetap menyadari bahwa keterampilan inti memberi nilai kepada keterampilan lainnya. Mereka juga sadar, karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka.
  • Menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Orang sukses mampu melihat pekerjaan sebagai kesenangan; mereka memilih bekerja di mana mereka dapat unggul. Orang sukses menyukai tantangan; mereka menikmati pencapaian puncak permainan mereka, apakah di pekerjaan, dll.
  • Menjadi pelajar seumur hidup. Orang sukses menyadari, pendidikan tak pernah berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus berlanjut hingga akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang kelas; artinya mencoba ide baru, membaca buku, surat kabar, majalah, dan menggunakan Internet merupakan bentuk pendidikan pula. Karena itu, tetaplah mengalir sesuai perubahan ketertarikan dan kemampuan Anda, dan nikmati perubahan. Ini akan membantu Anda tumbuh dan merasakan lebih percaya diri.
  • Berpandangan positif terhadap apa yang dapat dikerjakan. Orang sukses percaya gelas itu setengah penuh dan bukan setengah kosong. Mereka menanamkan semangat pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri bagaimana mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai penghargaan tertinggi. Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi orang lain, dengan menyuguhkan pesan-pesan positif dalam kehidupan sehari-hari. Mereka senang melihat orang lain membuat tonggak sejarah dalam kehidupan mereka.
  • Memotivasi diri sendiri. Orang sukses mempunyai banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga dapat terus berkarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara melakukan beberapa pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda. Seorang pria setengah baya memotivasi dirinya sendiri dengan mencoba mendapatkan lebih banyak uang daripada kakaknya. Seorang wanita berusia 29 tahun menjadi perawat top untuk menunjukkan kepada bekas gurunya bahwa dia memiliki keterampilan dan kecerdasan memadai untuk mencapai profesi itu.
  • Tidak bekerja setengah-setengah. Orang sukses menyelesaikan tugas tidak dengan setengah-setengah. Mereka menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses. Meski mungkin membutuhkan waktu lebih lama, mereka akhirnya melampaui garis finis. Mereka manfaatkan waktu dengan baik dalam mensinergikan kemampuan fisik dan mental untuk mencapai sukses.
Akhirnya, sesungguhnya setiap orang berpeluang untuk sukses dalam bidangnya masing-masing, termasuk kita yang sedang berjuang mendapatkan pekerjaan atau sukses dalam usaha. Anda ingin sukses? Maka, tanamkanlah dalam diri Anda nilai-nilai kesabaran dan lakukan kiat-kiat tersebut sebagai realisasi kesabaran Anda.



Sabar Dalam Segala Hal 




  Situasi yang sulit terkadang membuat orang menjadi bingung sehingga tidak dapat mengendalikan diri. Orang sampai berbuat hal-hal ryang nekad tanpa peduli dengan orang-orang disekitarnya. Dalam situasi seperti ini kesabaran sangat diperlukan. Orang yang tidak sabar dapat melakukan hal-hal yang tidak baik, sebaliknya orang yang sabar dapat mengusai dirinya untuk tidak gegabah dalam mengambil sebuah keputusan. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa “Orang yang sabar melebihi Pahlawan”. Jadi ketika kita sabar dalam menghadapi hidup ini maka kita dikatakan sebagai orang-orang yang melebihi pahlawan. Beberapa hal mengenai kesabaran:
1.      Sabar adalah Kunci Kemenangan
Setiap orang pasti menyukai yang namanya kemenangan. Tidak ada orang yang menginginkan kekalahan. Karena itu ketika kita mau menang atas persoalan hidup, milikilah kesabaran. Hanya orang yang sabar yang akan menikmati kemenangan lepas kemenangan meskipun situasi yang ada sekarang tidak memungkinkan untuk menang.
2.      Sabar adalah Kunci Keberhasilan
Seorang petani yang ingin berhasil akan mengupayakan tanamannya dengan baik. Dia akan berupaya semaksimal mungkin agar hasilnya memuaskan. Untuk berhasil dalam pertaniannya dia harus sabar dalam menjaga dan memelihara tanamannya, jika tidak hasil yang dicapai pasti mengecewakan. Mengahdapi masalah hidup ini juga kita harus memiliki kesabaran supaya kita bisa berhasil.
3.      Kesabaran menolong kita ketika menghadapi masalah untuk berpikiran positif
      Banyak orang yang yang bertindak kurang hati-hati bahkan salah mengambil keputusan karena tidak bisa berpikiran positif ketika menghadapi masalah. Hanya orang yang sabar yang tidak akan salah mengambil keputusan. Dia akan berpikiran positif terus bahkan saat-saat tersulit sekalipun.
4.      Kesabaran Mencegah Orang Melakukan Kesalahan
Pada umumnya orang yang melakukan kesalahan karena tidak sabar. Situasi yang dia hadapi sulit untuk dia atasi sehingga ketika emosi menguasainya. maka dia akan melakukan sebuah kesalahan.orang yang tidak sabar pasti maunya yang cepat saji (instant) atau mencari jalan pintas karena itu miliki kesabaran.
             Bagaimana Caranya supaya kita sabar?
-         Minta pada Tuhan yang Panjang Sabar (Maz 145:8)
-         Pupuk Kesabaran dengan rajin membaca Firman Tuhan
Rawat kesabaran dengan berdoa senantiasa, terus menerus






Syukur dan Sabar Sikap Terbaik Dalam Menjalani Hidup

Dalam mengarungi hidup, kita sering menghadapi persoalan, baik yang kecil maupun yang besar. Sesungguhnya, persoalan mendasar dari masalah hidup itu adalah cara kita memandang problematika hidup. Islam dengan segala ajarannya yang luhur sudah mengajarkan kita dua hal yaitu syukur dan sabar.
Tentang hal ini Rasulullah Saw bersabda : Dari Abi yahya Shuhaib bin Sinan ra. Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya menakjubkan keadaan orang mu’min, karena segala urusannya sangat baik baginya, dan itu tidak akan terjadi kecuali bagi orang mu’min. Bila ia memperoleh kesenangan, ia bersyukur, yang demikian itu baik baginya. Dan bila ia tertimpa kesusahan ia juga bersabar, yang demikian itupun baik baginya”.
Syarah Hadits
Hadits diatas diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab Zuhud Bab Urusan Orang Mu’min Semuanya Baik. Sanad hadits ini disandarkan kepada Abu Yahya Shuhaib bin Sinan ra. Ia digelari Abu Yahya oleh Rasulullah Saw. Konon ia juga bergelar Ar-Rumi, tentang ini ada yang mengatakan ia menjadi budak milik orang romawi sejak kecil, ia kemudian dibeli oleh Abdullah bin Jad’an, lalu dimerdekakan. Ada juga yang mengatakan Shuhaib ini lari dari Romawi saat ia dewasa. Ia kemudian dating ke kota Mekkah, bertemu Abdullah bin Jad’an dan mengikutinya. Ia masuk Islam ketika Rasulullah belum lama diangkat menjadi nabi dan Rasul, sehingga ia termasuk orang yang mula-mula masuk islam (as-shabiqunal awwalun). Shuhaib meriwayatkan 30 hadits dari Rasulullah. Ia wafat di madinah dalam usia 73 tahun pada tahun 38 atau 39 H dan dimakamkan di Madinah.
Hadits ini mengandung beberapa pelajaran. Pertama, setiap orang yang mengaku beriman harus menyakini bahwa iman sempurna yang dipegangteguh olehnya berdampak kebaikan pada setiap gerak dan langkahnya. Ketika mendapatkan kebaikan yang membuatnya senang, ia pandai mensyukurinya. Dengan mengucapkan Al-hamdulillah dan bersyukur dengan segenap hati, kemudian bersyukur dengan menggunakan seluruh anggota tubuh, berbagi dengan orang lain dan bersyukur dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul_Nya.
“Barang siapa bersyukur, sesungguhnya syukurnya itu untuk dirinya sendiri” (Q.S. An-Naml : 40).
Begitu juga ketika ditimpa kesusahan, ia menyikapinya dengan sabar. Sabar yang terbaik adalah, saat kesusahan itu tiba dan menghenyakkan batin serta perasaannya, ia menyikapinya dengan sabar. Rasul pernah bersabda “Sesungguhnya sabar itu adalah saat hentakan pertama.” Suatu ketika sayyidina Ali bertempur dalam duel yang hebat, orag kafir yang dilawannya terdesak dan terjatuh, sayyidina Ali berkesempatan menghabisinya. Saat ia mengulurkan pedangnya kearah musuh, orang kafir itu meludahinya. Ternyata bukannya marah sayyidina Ali malah mengurungkan niatnya dan bersabar. Beliau khawatir jihadnya jadi tidak bermakna apa-apa, karena terdorong rasa kesal dan amarah.akibat diludahi.
Itulah karakter orang mu’min yang sempurna, ia mampu menunjukan sikap sabar meskipun menghadapi situasi yang sangat menyakitkan dirinya.
“Bersabarlah dengan kesabaran yang baik (Q.S. Al-Ma’arij : 5)
Begitulah syukur dan sabar yang baik, yang memberikan kebaikan dunia dan akhirat.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger